You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Karangbawang
Karangbawang

Kec. Rembang, Kab. Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah

Selamat Datang Diwebsite Resmi Desa Karangbawang, MAJU DESANE MAKMUR WARGANE

TRADISI NYADRAN DAN MALAM NISFU SYABAN

MAHRUP 13 Februari 2025 Dibaca 246 Kali
TRADISI NYADRAN DAN MALAM NISFU SYABAN

NYADRAN DAN MALAM NISFU SYA’BAN: TRADISI DAN MAKNANYA DALAM MASYARAKAT

Nyadran: Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

Nyadran adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama umat Islam, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Kata "Nyadran" berasal dari bahasa Sanskerta Sraddha, yang berarti penghormatan kepada leluhur. Tradisi ini umumnya dilakukan pada bulan Sya’ban dan menjelang bulan Ramadhan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal dunia.

Rangkaian Tradisi Nyadran

Tradisi Nyadran biasanya melibatkan beberapa kegiatan, antara lain:

  1. Ziarah Kubur – Membersihkan makam, menaburkan bunga, dan mendoakan arwah leluhur.
  2. Tahlilan dan Doa Bersama – Dilakukan di pemakaman atau rumah untuk mengirim doa kepada keluarga yang telah meninggal.
  3. Kenduri atau Selamatan – Mengadakan acara makan bersama dengan sajian khas seperti nasi tumpeng atau ambengan sebagai bentuk sedekah.
  4. Gotong Royong Membersihkan Makam – Selain berdoa, masyarakat juga bergotong-royong membersihkan area makam keluarga dan umum.

Nyadran bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antaranggota keluarga dan masyarakat.

Malam Nisfu Sya’ban: Malam Penuh Keberkahan

Malam Nisfu Sya’ban adalah malam pertengahan bulan Sya’ban, yang diyakini sebagai malam istimewa dalam Islam. Pada malam ini, banyak umat Islam melakukan ibadah khusus, seperti shalat sunnah, membaca Surah Yasin tiga kali, serta memperbanyak doa dan dzikir.

Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban

  1. Malam Pengampunan Dosa – Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa Allah memberikan ampunan kepada hamba-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, kecuali bagi mereka yang masih menyimpan dendam atau kebencian.
  2. Malam Dikabulkannya Doa – Banyak ulama meyakini bahwa malam ini adalah waktu yang baik untuk memperbanyak doa dan memohon keberkahan.
  3. Persiapan Menyambut Ramadhan – Malam Nisfu Sya’ban juga menjadi momentum bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Kesimpulan

Nyadran dan Malam Nisfu Sya’ban merupakan tradisi yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam, khususnya di Indonesia. Nyadran sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan ajang silaturahmi, sementara Malam Nisfu Sya’ban sebagai momen spiritual untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah. Kedua tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya Islam di Nusantara yang tetap terjaga hingga kini.

 

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 866.296.682,00 Rp 2.330.139.000,00
37.18%
Belanja
Rp 761.030.110,00 Rp 1.916.255.599,00
39.71%
Pembiayaan
Rp 0,00 Rp -129.271.401,00
0%

APBDes 2025 Pendapatan

Lain-Lain Pendapatan Asli Desa
Rp 0,00 Rp 24.277.000,00
0%
Dana Desa
Rp 409.089.920,00 Rp 836.034.000,00
48.93%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 0,00 Rp 35.413.000,00
0%
Alokasi Dana Desa
Rp 357.206.762,00 Rp 696.915.000,00
51.26%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 0,00 Rp 387.500.000,00
0%
Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota
Rp 100.000.000,00 Rp 350.000.000,00
28.57%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 423.403.060,00 Rp 829.300.489,00
51.06%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 312.427.050,00 Rp 1.013.236.100,00
30.83%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 25.200.000,00 Rp 73.719.010,00
34.18%